Senin, 26 Mei 2014

Sifat Watak dan Kepribadian Manusia Berdasarkan Primbon

Manusia dilahirkan didunia ini memiliki watak serta keberuntungan tersendiri, manusia satu serta yang lain tentu tidak sama. itu seluruh sesuai dengan unen-unen atau slogan yang dari dulu sampai saat ini tetap dipercayai orang yakni jodoh, rejeki serta kematian itu cuma tuhan yang tahu. tetapi demikianlah beberapa pujangga masa dahulu membaca kondisi yang demikianlah itu dengan mengaplikasikan ilmu titen atau bila saat ini barangkali dimaksud logika. dengan ilmu titennya itu mereka bisa menuliskan perihal yang sehubungan dengan watak serta keberuntungan itu dalam sesuatu buku yang sekarang ini orang menyebutnya dengan primbon.



dalam buku primbon ini tertulis beragam jenis informasi yang sehubungan dengan tata kehidupan manusia hidup di dunia ini mulai lahir s/d mati. sebagai perumpamaan untuk menggambarkan keberuntungan bayi menurut weton ( neptu hari serta pasaran ) di untuk 7, keberuntungan manusia dibagi 7. segara wasesa yang bermakna seluruh pekerjaannya baik serta banyak rijekinya, 2 tunggak semi, rijekinya terus mengalir, 3 satriya wibawa, dimanapun ada dapat menui keberuntungan, 4 sumur sinaba, dapat dujadikan area menghendaki pertolongan, 5. bumi kapethak keberuntungannya dalam bidang pertanian. 6. satriya wirang, dapat mendapatkan keruwetan 7. lebu katiup angin, kerap geser area serta terus kekuranga. dalam hitungan ini neptu hari jum’at , sabtu 2, ahad 3, senin 4, selasa 5, rabo 6, kamis 7. demikian juga neptu pasaran kliwon , legi 2, paing 3, pon4 serta wage 5. adapun cara menghitungnya begini anda contohnya lahir pada rabu wage rabu 6 serta wage 5 jumlah 11 lantas dibagi 7 sisa 4 jatuh pada hitungan sumur sinaba. contoh lagi anda lahir hari ahad wage neptu ahad 3 serta wage = 5 lantas 8 dibagi 7 sisa jatuh pada segara wasesa demikian setelah itu ( bisa di baca di perihal 67 bab wataking bayi menurut neptu serta pasaran saat lahir )

namun untuk watak manusia menurut weton ( neptu hari serta pasaran saat lahir ) dibedakan jadi, 7. karakternya sabar, rendah hati, bicaranya banyak tidak ingin dikalahkan serta hoby melancong jauh, 8. brangasan, keras hati, senang berdebat, senang berkelahi, pemberani, 9. beranjalan, kerap geser tempat tinggal, perantauan, 10. anteng sembada. cerdas pikirannya, mungkin saja guru, cinta pada keluarga, rajin, 11. mapan bares tur pralayan, suka tirakat, berani mati, suka berikan pada sesame namun karakter jeleknya bila kesusahan tidak takut untuk mengambil punya orang lain, 12. kurang panarima ing titah, banyak harapannya, suka di hormati, mudah melacak rijeki tetapi kerap kehilangan, 13. bicaranya lancar, hatinya baik, rukun dengan saudara, suka tidur sampai larut malam tanpa manfaat, bila berupaya cocoknya berdagang, 14. seluruh pekerjaan dapat dikerjakan, sebentar dapat kerjakan, rajin belajarnya, tetapi agak malas serta tidak bisa kaya. , 15. mudah memerintah pada orang lain, keras karakternya, tidak kekurangan sandang pangan, banyak temannya yang menyenanginya namun kerap bertengkar dengan orang serta keluarganya. 16. mudah bergaul, kaya, banyak bicaranya, seluruh keinginannya mudah berlangsung, bila punya kehendak sukar di halangi. 17. diam tetapi pemarah, bila bekerja terlampau berani, kerap ditipu orang, tidak ingin di kalahkan orang lain, 18. berani tanpa perhitungan, suka main-main, namun bila dilawan dapat mengalah. cara mengetahuinya sama juga dengan yang di atas menggunakan weton aslinya yakni ( minggu 5, senin 4, selasa 3, rabu 7, kamis 8, jum’at 6, sabtu 9 serta kliwon 8, legi 5, pahing 9, pon 7, serta wage 4 ). contoh calon menantu anda wetonnya kamis kliwon, kamis=8 serta kliwon=8 jumlah 16 dia jatuh pada 16 yakni mudah bergaul, kaya, banyak bicaranya, seluruh keinginannya dapat terpenuhi demikian setelah itu. ( baca betal jemur perihal 67-68 sub wataking bayi )

untuk orang jawa yang tetap mengaplikasikan etung-etungan saat menjodohkan putra-putrinya, maka sebelum saat menuju ke bertanya ( nakoake ), pengikatan ( naleni ), lamaran s/d proses pernikahan. hitungan weton ini amat penting oleh sebab itu yang pertama ditanyakan tentu wetonnya apa, hingga banyak calon pengantin yang gelagapan dikarenakan tidak paham atau lupa dapat wetonnya itu. walau sebenarnya dalam perjodohan jawa weton amat punya pengaruh pada kelangsungan perjodohan tersebut supaya terus runtut s/d kakek-kakek serta nenek-nenek arti orang jawa menyebutkan. disamping itu juga bila sudah diketahui watak serta nasib seseorang baik atau kurang baik maka sekurang-kurangnya kita bisa mengantisipasinya lewat cara-cara yang lain hingga tak lagi berlangsung satu perceraian dalam perkawinan itu kelak. saya lihat sekarang ini banyak perjodohan yang dikerjakan dikarenakan basic nafsu serta hasrat saja tanpa perhitungan yang masak yang selanjutnya perjodohan itu kandas ditengah jalur.

oleh dikarenakan itu untuk mengantisipasi perihal tersebut di atas ada cara yang disebut tinggalan pujangga dahulu yang ditulis supaya ditiru serta dilanjutkan untuk kelancaran kehidupan kita. tetapi demikianlah beberapa orang yang menyebutkan perihal tersebut telah tidak masanya lagi, itu seluruh terserah pembaca untuk menaggapi catatan saya ini. ini seluruh saya kerjakan supaya pengalaman ini bisa diketahui orang banyak yakin monggo serta apabila tidak ya terserah anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar