Selasa, 29 April 2014

PENYALURAN BANTUAN KE PARA KORBAN BENCANA





Assalamualaikum wr wb
Perubahan lingkungan hidup, politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, dan lainnya yang begitu cepatnya di sekitar kita memaksa agar kita semakin peka. Kampus Wong Alus (KWA) sebagai wadah informal untuk merangkai persaudaraan antar generasi lintas wilayah di nusantara juga harus terus belajar untuk beradaptasi pada perubahan-perubahan tersebut.

Selain adanya interaksi pembelajaran, yang juga menjadi tujuan KWA adalah langsung memberikan kemanfaatan dan faedah langsung ke masyarakat yang membutuhkan. Jadi KWA selain sebagai tempat belajar sekaligus sebagai tempat menyalurkan kreativitas dan inovasi yang bermanfaat langsung di masyarakat. Kita semua mengharapkan melalui manajemen organisasi yang baik maka diharapkan KWA bisa memberikan nilai tambah yang bisa langsung dirasakan kemanfaatannya untuk masyarakat. Dalam konteks inilah segenap keluarga KWA harus memiliki sifat dan perilaku yang baik berupa sifat amanah, jujur, integritas, dedikasi, kedisiplinan yang berpegang pada etika sopan santun ketimuran. Sehingga kepercayaan masyarakat kepada KWA akan muncul secara otomatis bila kita semua memelihara dan mengembangkan sifat-sifat ini.

Sifat-sifat yang baik bisa dikembangkan bila kita mau dan mampu untuk menghargai hidupnya sebagai anugerah yang tidak ternilai dari Sang Pencipta sehingga kita tergerak untuk  senantiasa mengasah dan memanfaatkan kemampuan yang sudah dimilikinya.

Sedulur keluarga besar KWA yang saya cintai, kini saat bencana alam datang silih berganti menerpa negeri kita sikap mental kita sebisa mungkin kita pasrah, ikhlas, berdoa dan tetap harus berusaha. Sebab tanpa usaha dan doa apalah arti kita sebagai makhluk lemah? Tuhan Maha Pengasih dan Maha Melindungi segala sesuatu sehingga sebelum bencana alam pasti ada peringatan (warning) terlebih dahulu yang nyata dan jelas. Memang tidak mudah membaca bahasa alam namun bukan berarti manusia tidak mampu membaca bahasa alam. Begitu juga dengan pasca bencana, pasti ada hikmah di balik itu.

Jika kita memahami sejak dulu bumi kita sudah banyak terjadi gejala alam seperti tanah longsor, banjir, gempa bumi, tsunami dan lainnya. Banyak makhluk hidup seperti pithecantropus erectus, dinosaurus dll yang akhirnya punah karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan situasi dan kondisi bumi. Maka dengan adanya gempa bumi sekarang ini, kita perlu belajar bagaimana cara survival  yang terbaik dan menghindari bahaya sebisa mungkin. Sebab apa yang biasa disebutkan sebagai bencana alam sebenarnya adalah mekanisme agar terjadi proses penyeimbangan. Namun sayangnya kini keseimbangan alam itu dengan mudahnya dipercepat kerusakannya oleh nafsu ego, materialisme dan pragmatisme serta gaya hidup yang cenderung instan dari para oknum yang tidak bertanggungjawab.

Pada momen terjadinya rentetan bencana kali ini, seluruh civitas academica KWA tergerak bersama-sama untuk memberikan kemanfaatan bagi sesama yang membutuhkan. Muncullah ide untuk membuka kesempatan sedulur yang ingin berbagi dengan ikhlas untuk meringankan penderitaan para korban dengan cara mengumpulkan dana serta barang-barang yang dibutuhkan mereka di pengungsian.

Niat awalnya adalah menyalurkan bantuan ke dua bencana yaitu di Tsunami Mentawai dan di Meletusnya Gunung Merapi. Namun setelah dipertimbangkan berdasarkan besaran dana yang ada, maka diputuskan bantuan disalurkan ke satu tempat saja yaitu untuk korban Merapi. Dana yang terkumpul dicukupkan dalam satu manajemen penyaluran sebanyak Rp 11 juta (Jawa Sewelas: sebelas/ agar kita semua mendapat kawelasan/daya penyasih dan penyayang-NYA), dan beraneka rupa barang yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi. Seperti pakaian dalam, makanan kecil anak-anak, obat-obatan, dan lain sebagainya yang disalurkan secara langsung ke beberapa titik pengungsian oleh tim KWA yang dipimpin langsung oleh Ki Sabda Langit dan Bengawan Candhu CS.

Kami mengucapkan rasa hormat dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: (1). Sedulur yang telah ikhlas memberikan sumbangan untuk korban Merapi yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. (2). Ketua dan Anggota Panitia Penyalur Bantuan untuk Bencana Merapi. (3). Sedulur pembaca Kampus Wong Alus. (3). Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan pada kesempatan kali ini sehingga acara ini bisa terselenggara dengan sukses.

Kami berharap, semoga kegiatan ini bisa dilanjutkan lagi di masa-masa yang akan datang dan kegiatan ini semakin meneguhkan niat dan tekad kita keluarga besar KWA untuk memberikan yang terbaik untuk agama, keyakinan, bangsa, negara dan masyarakat. Kegiatan ini adalah wahana membangun kembali kesadaran akal dan kesadaran ruhani kita.  Termasuk memperbaiki pola perilaku yang menyimpang dari koridor harmonisasi dan sinergi dengan alam semesta. Harmonisasi dan sinergi antara manusia dengan alam semesta akan menentukan kemampuan seseorang dalam membaca bahasa alam atau memahami kehendak Tuhan.

Sedulur keluarga besar KWA yang saya muliakan, demikian apa yang bisa kami sampaikan dengan mengucapkan “ALHAMDULILLAHIROBBIL ALAMIN ” acara penyaluran bantuan untuk para korban bencana ini secara resmi ditutup. Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

WONG ALUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar